Senja

Dulu saya selalu memaknai bahwa senja itu selalu sama. Menggetarkan dan penuh nuansa magis yang menghanyutkan seakan mengajak kita pada sebuah dunia yang berbeda. Suatu tempat yang asing penuh misteri...

Dahulu saya selalu tertarik mengamati senja yang masih saya anggap selalu sama. Sebuah sensasi menyelusup dalam ruang imaji mempertanyakan kekinian mengaitkannya dengan suatu akhir. Suatu ruang menuju perhentian, suatu jeda waktu menuju kesudahan.

Itu dulu, dahulu sekali sebelum saya terjebak dalam sebuah rutinitas yang kemudian menghilangkan senja-senja itu dari pengamatan mata saya. Senja hanya menjadi sebuah backdrop panggung pengantar pulang ke rumah. Sebuah layar yang diam kaku tak bermakna.

Lalu beberapa hari yang lalu secara tak sengaja ketika keluar dari tempat kerja, saya kembali menemukan senja itu, senja yang lebih dari sekedar makna. Senja yang tak terlukiskan kata-kata. Segera saya abadikan momen tersebut.

Dan kini saya kembali menemukan senja itu, tapi kali ini saya menyadari ternyata senja tak selalu sama!!!

Comments

  1. syad...
    gw kangen senja di ufuk jatinangor...
    dilihat dr depan kios di pinggir jalan, sambil jualan buku dan nyewain vcd original...
    ^___^

    ReplyDelete
  2. hehe...jadi inget masa2 berdebu itu...hehe..
    nggak kerasa udah lama juga ya...hehe..

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular Posts