Mumbay Blast!!!
Seperti yang diberitakan di berbagai media baik Internasional maupun Nasional. Hari rabu tanggal 26 November 2008 ini telah terjadi aksi terorisme dalam skala besar di Mumbai, India. Sampai saat saya belajar menulis artikel ini aksi tersebut masih terus berlanjut.

Bagi saya yang awam, aksi ini tampak seperti adegan film-film action ala Hollywood. Bagaimana tidak, aksi ini dimulai dengan tembakan membabibuta ke tengah kerumunan orang di stasiun Chhattapatri Shivaji - salah satu stasiun paling sibuk di dunia -. Selama dua jam

berikutnya terjadi serangan-serangan secara berurutan hampir tiap 15 menit di sejumlah tempat berbeda, antara lain Jewish Center, Restoran, Hotel dan juga dua buah Rumah Sakit dengan total 10 tempat berbeda. Bayangkan hanya dalam waktu 2 jam!!!
Saat saya menulis ini jumlah korban tewas telah mencapai 143 orang dan korban luka-luka mencapai 288 orang dengan bermacam-macam kewarganegaraan.
Ini adalah sebuah tragedi besar, walaupun jumlah korban tewas yang diakibatkan masih lebih sedikit jika dibanding kejadian peledakan kereta api pada bulan Juli tahun 2006 yang juga terjadi di Mumbai, tetapi kejadian kali ini mengakibatkan kerusakan infrastruktur yang jauh lebih besar. Selain itu, sampai saat ini aksi penyanderaan masih berlangsung di salah satu hotel berbintang yang dipenuhi turis mancanegara, yang kemungkinan besar bisa menambah jumlah korban mengingat sebagian besar turis tersebut berkewarganegaraan AS dan Inggris.
Seperti biasanya ketika terjadi aksi terorisme pasti selalu dikaitkan dengan pihak Muslim ataupun Al-Qaeda. Walaupun bukti belum ada, media barat selalu menuding kelompok militan Islam yang bertanggung jawab terhadap serangkaian aksi ini. Mereka mendasarkannya pada salah satu email yang menyatakan klaim atas aksi ini yang dikirimkan oleh sebuah kelompok yang menamakan diri Deccan Mujahidin. Adapun Deccan merupakan salah satu daerah di selatan India yang secara tradisional dipimpin oleh seorang Raja muslim.
Tetapi bagi saya sebagai seorang pengguna internet, mengirimkan sebuah email kepada media untuk menyatakan suatu klaim pertanggungjawaban terhadap suatu aksi terorisme merupakan suatu hal yang sangat mudah, dan bisa dilakukan siapa saja. Bisa jadi email tersebut dikirimkan oleh suatu kelompok anti Islam yang memang berusaha untuk mendiskreditkan kaum Muslim. Dan parahnya, media barat begitu mudahnya menelannya mentah-mentah tanpa dilakukan penyelidikan dan identifikasi terlebih dahulu. Hal ini menjadi sangat tidak fair dan mendorong opini publik bahwa Islam itu penuh dengan kekerasan, seperti yang saya lihat dari berbagai opini dan komentar di berbagai blog dan website berbahasa inggris. Sebagian besar dari mereka memberikan opini yang menyudutkan Islam. Menariknya, dari beberapa opini tersebut saya justru menemukan beberapa hal menarik dan kontradiktif dari pemikiran mereka. Salah satunya adalah ketika mereka meminta kaum Muslim untuk lebih rasional dengan ajarannya, tetapi kemudian mereka dengan sangat mudahnya menghujat Islam tanpa lebih dahulu mempelajari Islam itu sendiri. Selain itu mereka begitu mudah sekali menggeneralisir bahwa Islam itu adalah agama kekerasan dengan berdasar pada satu aksi yang mereka yakini dilakukan oleh aktivis Islam. Sungguh suatu pola pikir yang sangat lugu dan kontradiktif, bahkan bagi saya yang awam sekalipun...hehe...Bagaimana mungkin kita mengatakan bahwa semua semut itu berwarna merah dan jika menggigit terasa sangat panas di kulit, hanya dengan melihat sekelompok semut merah/api yang menggigit kita!!!
Bagaimanapun juga sebuah aksi kekerasan terhadap masyarakat sipil yang didasari oleh alasan apapun tidak bisa dibenarkan!!!
Disini saya bukan bermaksud untuk mendukung atau membenarkan aksi terorisme ini, saya hanya sekedar ingin membela keyakinan saya saja tanpa bermaksud mendiskreditkan keyakinan lain. Bagaimanapun juga sebuah aksi kekerasan terhadap masyarakat sipil yang didasari oleh alasan apapun tidak bisa dibenarkan. Islam sebagai agama rahmatan lil alamin, tidak pernah mengajarkan hal tersebut. Bahkan ketika terjadi peperangan, hak-hak warga sipil, tempat ibadah, wanita dan anak-anak wajib dilindungi dalam Islam. Kita tidak pernah diperintahkan untuk membunuh masyarakat sipil untuk mencapai suatu tujuan, yang wajib kita perangi adalah orang-orang yang menghalangi kita untuk beribadah. Dan saya tidak menemukan alasan tersebut dalam aksi terorisme kali ini sehingga saya pun ikut mengutuk aksi tersebut.
Sepertinya tulisan ini jadi ngelantur kemana-mana...hehe...tapi tetap intinya saya turut bersimpati dengan apa yang terjadi di India, dan mengutuk segala bentuk kekerasan atas dasar apapun diluar ajaran Islam. Semoga nantinya terbukti bahwa Islam tidak pernah mengajarkan pemeluknya untuk melakukan hal seperti itu dan media barat bisa lebih fair lagi dalam memberitakan kebenaran. Dan sebagai umat muslim marilah kita berbenah diri dan kembali kepada Al-Qur'an dan Sunnah.
Comments
Post a Comment