IF LIFE IS SO SHORT


“ Kami telah menentukan kematian di antara kamu dan Kami sekali-sekali tidak akan dapat dikalahkan, “ QS 56:60

Jum’at 17 Oktober 2008, pukul 17;15 tiba-tiba handphone saya berbunyi. Terbangun oleh suara handphone, dalam kondisi setengah sadar saya angkat lah telepon itu. Dari seorang teman mengabarkan bahwa salah seorang teman kami meninggal dunia. Spontan saya jawab “ah bo’ong lu!’ dia pun sedikit ragu menjawab ‘gw juga masih belum tahu pasti sih, tapi barusan gw ditelpon temen gw yang sekerjaan ama dia katanya sih emang bener, coba lu Tanya aja ke yang lain.” Sedikit ragu saya pun mengiyakannya.

Sekitar pukul 17:30 saya hubungi temen yang sekerjaan dengannya. Tapi nomernya ga aktif. Penasaran, saya mencoba hubungi temen yang lain. Tanpa basa-basi saya tanyakan perihal kematian salah seorang teman tersebut. Dan jawabannya, “Bener syad, tadi siang sekitar jam 2-an dia tiba-tiba jatuh di kamar mandi, pas ditemuin juga posisinya udah tengkurap dan udah meninggal. Tapi ga ada luka benturan sama sekali, kemungkinan sakit jantung. Gw juga ga nyangka…” Sedikit kaget dan ga percaya, obrolan pun berlanjut mengenai bagaimana jenazahnya, siapa yang ngurus, bagaimana keluarganya dan lain sebagainya.

Begitulah kira-kira awalnya saya mengetahui bahwa salah seorang teman saya ternyata telah meninggal dalam usia yang masih begitu muda 24 tahun, ya 24 tahun!!! Serasa ga percaya..

Sebenernya bukan kali pertama ini saya kehilangan teman dalam usia muda mungkin kalo diitung dari jaman sekolah dulu telah lebih dari 10 orang teman dan kenalan yang meninggal dunia. Tapi kali ini ada suatu hal yang berbeda. Padahal kalo dipikir-pikir saya ga begitu dekat juga dengan teman yang baru saja meninggal ini, kami hanya kenal sekitar satu tahun. Waktu itu kita satu angkatan ketika diterima kerja di tempat kerja saat ini, jadi kita sering bersama, terlebih kosan kita ga terlalu jauh. Setahun kemudian ia pindah kerja ke tempat lain. Walau kadang masih berhubungan tapi intensitasnya makin berkurang.

Tapi entah kenapa, kali ini saya bener-bener kepikiran dan ga habis pikir. Memang sih ujung-ujungnya memang ini kehendak Allah. Mungkin yang membuat beda karena saya tahu dia orang baik, selain itu dia udah punya rencana tahun depan akan menikah. Tapi ya rencana tinggal rencana, Allah menghendaki segera menjumpainya. Itu mungkin yang membedakan kematiannya dengan temen yang lain.

Sementara beberapa temen saya yang lain yang terlebih dahulu meninggal memang sudah banyak yang meramalkan mereka akan m
eninggal pada usia muda. Bukan karena kita mengharapkan demikian ataupun mendoakan demikian melainkan sebagian dari mereka atau kalau boleh dikatakan rata-rata adalah para pengguna narkoba dalam taraf yang tinggi. Jadi ketika mendengar kabar bahwa mereka meninggal pun, kita ga begitu kaget. Seingat saya 15 orang teman dan kenalan saya telah meninggal dunia dan 11 orang diantaranya meninggal karena overdosis salah satunya sepupu saya sendiri, 3 orang karena sakit, dan 1 orang karena kecelakaan.

Terkadang saya berpikir naif, memang sepertin
ya baik-buruknya hidup seseorang bisa kita lihat dari kematiannya. Mengingat ketika mendengar kabar mengenai kematian karena OD saya tidak begitu sedih, beda ketika mendengar kematian karena sakit atau hal lumrah lainnya. Wallahu alam, tentunya hanya Allah yang tahu.

Terkadang saya juga bertanya-tanya, jika memang hidup ini terlalu singkat bekal apa yang sudah kita siapkan? Apa yang telah kita hasilkan dan apa yang telah kita berikan dal
am hidup kita ini?



“Death to the young is more than that undiscovered country; despite its inevitability, it is a place having reality only in song or in other people's grief.”
Maya Angelou (1928 - )


Comments

Popular Posts